Droe Keu Droe : Serambi Indonesia, 29/01/2015
Sebagian besar pembaca setia harian
Serambi Indonesia tentu tidak asing lagi dengan sosok Gam Cantoi , yang pernah menjadi icon dan tokoh fiksi harian
Serambi Indonesia itu. Tentu ada kerinduan tersendiri bagi pembaca Koran lokal
tersebut. Gam Cantoi merupakan ilustrasi keseharian warga aceh
sendiri dengan profil yang sederhana punya ciri khas rambut keriting dan
selembar rambut dijidat yang panjang menjuntai juga selalu menggunakan sarung
separuh dipadu dengan celana panjang biasaya yokoh teresbut menikut sertakan
istri dan anaknya yang juga sama punya rambut sehelai didepan kepalanya.
Gam Cantoi merupaka sosok fenomenal,
bisa mengilustrasikan setiap peristiwa dan berita besar yang menjadi tajuk
berita harian Serambi Indonesia dengan kocak, lucu dan nyentrik lewat gambar,
artinya gambar yang berbicara. Sebenarnya itu sangat menghibur dan cepat
dipahami oleh pembaca sekalian. Bahkan saat konflik Aceh, Gam Cantoi tetap eksis memvisualkan berita-berita lewat gambar yang
kadang membuat geram dan kebakaran jenggot salah satu pihak yang tikai pada waktu itu dan
tokoh atau orang yang diilustrasikan, bisa siapa saja mulai dari Presiden
hingga orang biasa menjadi maker news.
Dulu
waktu sekolah dan kuliah bila membaca harian Serambi Indonesia belumlah lengkap
rasanya bila belum melihat karikatur Gam
Cantoi karya sang maestro almarhum M.Sampee Edward itu. Bahkan ada beberapa
teman-teman yang menggunting setiap edisi gambar Gam Cantoi untuk dikoleksi dalam album dan ditempel di dinding kamar
asrama dan kost tetapi sayang pada saat Tsunami tahun 2004 disapu tsunami
tersebut. Para siswa dan mahasiswa waktu
itu sebelum membaca head line Serambi
Indonesia dan berita olahraga terlebih dahulu buka halaman Koran yang memuat
gambar Gam Cantoi dan biasanya tersipu-sipu sendiri dan tertawa
lembar atas ekspresi dan tingkah Gam
Cantoi melakoni berita besar atau peristiwa penting di hari sebelumnya
denga tiga frame atau bagian kolom
yang mengambarkan peristiwa tersebut
tentu dengan lucu dan mencerdaskan.
Generasi
sekarang yang membaca berita di Koran Serambi Indonesia tentu tidak bisa lagi
melihat gambar dan karikatur Gam Cantoi karena
sudah tidak dimuat lagi sejak penciptanya meninggal dunia akibat sakit.
Seharusnya hilang satu berganti seribu. Masyarakat Aceh dan pembaca setiap
haris Serambi Indonesia kembali menerbitkan karikatur Gam Cantoi atau tokoh lainnya bila tidak memungkinkan hak cipta
sosok Gam Cantoi lanjutkan oleh orang
lain. Tentu masih banyak para karikatur dan kartunis di Aceh megorbir karyanya
dan bisa dimuat di harian Serambi Indonesia bisa dengan seleksi atau sayembara
dan pencarian bakat dalam hal gambar mengambar. Hal ini bisa menjadi peluang
dan karya seni menjadikan karikatur untuk diminati oleh generasi Aceh seperti Gam Cantoi pada masanya.
Bukan hanya media cetak saja
seperti Koran yang bisa punya sosok kartun. Stasiun berita seperti Tv One juga
punya Bang One yang memvisualkan peristisiwa
penting dengan gaya kartunnya dan masih diikuti dengan teks atau seperti komik. Nah, harian Serambi Indonesia
jauh hari sudah memiliki tokoh dan sosok kartunnya adalah Gam Cantoi. Tetapi sayang dewasa ini sudah tidak dimuat lagi atau
paling kurang ada sosok lain yang diciptakan yang akan menjadi khas dan daya
tarik sendiri dalam membaca berita dengan meilhat gambar atau karikatur yang
lucu dan menghibur.
Ini menjadi masukan dan merupakan
permintaan para pembaca setia bagi manajemen harian Serambi Indonesia untuk
mengorbit dan menerbitkan kembali tokoh atau sosok seperti Gam Cantoi karya anak negeri
yang bisa mengekspersikan karya seninya lewat goresan dan coretan pinsil
dikertas dan dimuat di harian Serambi Indonesia yang akan merayakan hari
jadinya ke 26. Selamat hari jadi ke 26
harian Serambi Indonesia. Semoga tetap eksis dan jaya memberitakan Nanggroe.
Teuku Rahmad
Danil Cotseurani
Internal
Auditor ASDC
Bireuen -
Aceh
No comments:
Post a Comment