Friday, May 27, 2016

MERINDUKAN GAM CANTOI

Droe Keu Droe : Serambi Indonesia, 29/01/2015

                Sebagian besar pembaca setia harian Serambi Indonesia tentu tidak asing lagi dengan sosok Gam Cantoi , yang pernah menjadi icon dan tokoh fiksi harian Serambi Indonesia itu. Tentu ada kerinduan tersendiri bagi pembaca Koran lokal tersebut. Gam Cantoi  merupakan ilustrasi keseharian warga aceh sendiri dengan profil yang sederhana punya ciri khas rambut keriting dan selembar rambut dijidat yang panjang menjuntai juga selalu menggunakan sarung separuh dipadu dengan celana panjang biasaya yokoh teresbut menikut sertakan istri dan anaknya yang juga sama punya rambut sehelai didepan kepalanya.
                Gam Cantoi merupaka sosok fenomenal, bisa mengilustrasikan setiap peristiwa dan berita besar yang menjadi tajuk berita harian Serambi Indonesia dengan kocak, lucu dan nyentrik lewat gambar, artinya gambar yang berbicara. Sebenarnya itu sangat menghibur dan cepat dipahami oleh pembaca sekalian. Bahkan saat konflik Aceh, Gam Cantoi tetap eksis memvisualkan berita-berita lewat gambar yang kadang membuat geram dan kebakaran jenggot  salah satu pihak yang tikai pada waktu itu dan tokoh atau orang yang diilustrasikan, bisa siapa saja mulai dari Presiden hingga orang biasa menjadi maker news.
                Dulu waktu sekolah dan kuliah bila membaca harian Serambi Indonesia belumlah lengkap rasanya bila belum melihat karikatur Gam Cantoi karya sang maestro almarhum M.Sampee Edward itu. Bahkan ada beberapa teman-teman yang menggunting setiap edisi gambar Gam Cantoi untuk dikoleksi dalam album dan ditempel di dinding kamar asrama dan kost tetapi sayang pada saat Tsunami tahun 2004 disapu tsunami tersebut.  Para siswa dan mahasiswa waktu itu sebelum membaca head line Serambi Indonesia dan berita olahraga terlebih dahulu buka halaman Koran yang memuat gambar Gam Cantoi  dan biasanya tersipu-sipu sendiri dan tertawa lembar atas ekspresi dan tingkah Gam Cantoi melakoni berita besar atau peristiwa penting di hari sebelumnya denga tiga frame atau bagian kolom yang mengambarkan peristiwa  tersebut tentu dengan lucu dan mencerdaskan.
                Generasi sekarang yang membaca berita di Koran Serambi Indonesia tentu tidak bisa lagi melihat gambar dan karikatur Gam Cantoi karena sudah tidak dimuat lagi sejak penciptanya meninggal dunia akibat sakit. Seharusnya hilang satu berganti seribu. Masyarakat Aceh dan pembaca setiap haris Serambi Indonesia kembali menerbitkan karikatur Gam Cantoi atau tokoh lainnya bila tidak memungkinkan hak cipta sosok Gam Cantoi lanjutkan oleh orang lain. Tentu masih banyak para karikatur dan kartunis di Aceh megorbir karyanya dan bisa dimuat di harian Serambi Indonesia bisa dengan seleksi atau sayembara dan pencarian bakat dalam hal gambar mengambar. Hal ini bisa menjadi peluang dan karya seni menjadikan karikatur untuk diminati oleh generasi Aceh seperti Gam Cantoi  pada masanya.
Bukan hanya media cetak saja seperti Koran yang bisa punya sosok kartun. Stasiun berita seperti Tv One juga punya Bang One yang memvisualkan peristisiwa penting dengan gaya kartunnya dan masih diikuti dengan teks atau  seperti komik. Nah, harian Serambi Indonesia jauh hari sudah memiliki tokoh dan sosok kartunnya adalah Gam Cantoi. Tetapi sayang dewasa ini sudah tidak dimuat lagi atau paling kurang ada sosok lain yang diciptakan yang akan menjadi khas dan daya tarik sendiri dalam membaca berita dengan meilhat gambar atau karikatur yang lucu dan menghibur.
Ini menjadi masukan dan merupakan permintaan para pembaca setia bagi manajemen harian Serambi Indonesia untuk mengorbit dan menerbitkan kembali tokoh atau sosok seperti Gam Cantoi  karya anak negeri yang bisa mengekspersikan karya seninya lewat goresan dan coretan pinsil dikertas dan dimuat di harian Serambi Indonesia yang akan merayakan hari jadinya ke 26. Selamat hari jadi ke  26 harian Serambi Indonesia. Semoga tetap eksis dan jaya memberitakan Nanggroe.

Teuku Rahmad Danil Cotseurani
Internal Auditor ASDC
Bireuen - Aceh



No comments:

Post a Comment